Tes rokok rendah nikotin dilakukan oleh mesih. Memang tidak ada
penipuan pada hasil tesnya, karena yang merokok mesin, sedangkan manusia
merokok dengan cara berbeda. Faktanya, entah rokok yang kita hisap
bernikotin rendah, medium atau tinggi, jumlah nikotin yang diterima
perokok relatif sama.
Berikut ini perbedaan rokok yang dihisap oleh mesin dengan manusia:
- Produsen rokok membuat rokok dengan lubang sangat kecil pada filternya, selain itu saat mesin menghisap rokok, asapnya akan menipis karena bercampur dengan udara sehingga terbaca kadar tar dan nikotinnya rendah.
- Bagian sisi rokok sebenarnya memiliki “lubang ventilasi”. Jika dihisap oleh mesin, lubang itu terbuka sehingga tak semua asap terhisap, tetapi saat dihisap manusia, lubang itu tertutup oleh jari atau bibir sehingga tetap banyak asap yang masuk.
- Manusia tidak menghisap rokok seperti mesin dengan kekuatan hisap konstan. Saat menghisap rokok mild atau rendah tar dan nikotin, perokok akan cenderung menghisap lebih kuat agar mendapat sensasi merokok yang cukup. Sedangkan pada rokok dengan nikotin tinggi perokok akan menghisapnya dengan ringan karena tak kuat merasakan nikotinnya. Yang berbahaya, dengan hisapan kuat, rokok akan terbakar lebih besar dan menyebabkan zat kimia lainnya lebih banyak yang masuk ke tubuh perokok.
- Produsen rokok juga membungkus tembakau dengan kertas sigaret yang lebih cepat terbakar dibandingkan dengan tembakau. Sehingga mesin penghisap rokok hanya akan menghisap sedikit asap yang membuatnya menghasilkan data kadar nikotin dan tar yang rendah.
Kesimpulannya,
Satu-satunya cara terhindar dari bahaya merokok adalah dengan berhenti merokok secara total.
Tidak ada satupun bukti ilmiah yang
menunjukkan rokok rendah nikotin mampu mengurangi bahaya merokok ataupun
membuat berhenti merokok lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar